Dengan peluncuran komersial 5G, diskusi tentangnya telah melimpah baru-baru ini. Mereka yang familier dengan 5G tahu bahwa jaringan 5G terutama beroperasi pada dua pita frekuensi: sub-6GHz dan gelombang milimeter (Millimeter Waves). Faktanya, jaringan LTE kita saat ini semuanya berbasis pada sub-6GHz, sementara teknologi gelombang milimeter adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari era 5G yang dibayangkan. Sayangnya, meskipun komunikasi seluler telah mengalami kemajuan selama beberapa dekade, gelombang milimeter belum benar-benar memasuki kehidupan masyarakat karena berbagai alasan.
Namun, para ahli di Brooklyn 5G Summit pada bulan April menyarankan bahwa gelombang terahertz (Gelombang Terahertz) dapat mengimbangi kekurangan gelombang milimeter dan mempercepat realisasi 6G/7G. Gelombang terahertz memiliki potensi yang tidak terbatas.
Pada bulan April, KTT 5G Brooklyn ke-6 diselenggarakan sesuai jadwal, yang membahas topik-topik seperti penerapan 5G, pelajaran yang didapat, dan prospek pengembangan 5G. Selain itu, Profesor Gerhard Fettweis dari Universitas Teknologi Dresden dan Ted Rappaport, pendiri NYU Wireless, membahas potensi gelombang terahertz di KTT tersebut.
Kedua pakar tersebut menyatakan bahwa para peneliti telah mulai mempelajari gelombang terahertz, dan frekuensinya akan menjadi komponen penting dari teknologi nirkabel generasi berikutnya. Dalam pidatonya di pertemuan puncak tersebut, Fettweis mengulas teknologi komunikasi seluler generasi sebelumnya dan membahas potensi gelombang terahertz dalam mengatasi keterbatasan 5G. Ia mengemukakan bahwa kita tengah memasuki era 5G, yang penting untuk penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan augmented reality/virtual reality (AR/VR). Meskipun 6G memiliki banyak kesamaan dengan generasi sebelumnya, ia juga akan mengatasi banyak kekurangan.
Jadi, apa sebenarnya gelombang terahertz, yang sangat dijunjung tinggi oleh para ahli? Gelombang terahertz diusulkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2004 dan terdaftar sebagai salah satu dari "Sepuluh Teknologi Teratas yang Akan Mengubah Dunia." Panjang gelombangnya berkisar antara 3 mikrometer (μm) hingga 1000 μm, dan frekuensinya berkisar antara 300 GHz hingga 3 terahertz (THz), lebih tinggi dari frekuensi tertinggi yang digunakan dalam 5G, yaitu 300 GHz untuk gelombang milimeter.
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa gelombang terahertz terletak di antara gelombang radio dan gelombang optik, yang memberikan karakteristik yang berbeda dari gelombang elektromagnetik lainnya sampai batas tertentu. Dengan kata lain, gelombang terahertz menggabungkan keunggulan komunikasi gelombang mikro dan komunikasi optik, seperti kecepatan transmisi yang tinggi, kapasitas besar, pengarahan yang kuat, keamanan yang tinggi, dan penetrasi yang kuat.
Secara teori, dalam bidang komunikasi, semakin tinggi frekuensi, semakin besar pula kapasitas komunikasinya. Frekuensi gelombang terahertz 1 hingga 4 kali lipat lebih tinggi daripada gelombang mikro yang digunakan saat ini, dan dapat memberikan kecepatan transmisi nirkabel yang tidak dapat dicapai oleh gelombang mikro. Oleh karena itu, hal ini dapat mengatasi masalah keterbatasan lebar pita transmisi informasi dan memenuhi kebutuhan lebar pita pengguna.
Gelombang terahertz diperkirakan akan digunakan dalam teknologi komunikasi dalam dekade mendatang. Meskipun banyak ahli percaya bahwa gelombang terahertz akan merevolusi industri komunikasi, masih belum jelas kekurangan spesifik apa yang dapat diatasi. Ini karena operator seluler di seluruh dunia baru saja meluncurkan jaringan 5G mereka, dan perlu waktu untuk mengidentifikasi kekurangannya.
Namun, karakteristik fisik gelombang terahertz telah menyoroti keunggulannya. Misalnya, gelombang terahertz memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang milimeter. Ini berarti bahwa gelombang terahertz dapat mengirimkan data lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, memperkenalkan gelombang terahertz ke dalam jaringan seluler dapat mengatasi kekurangan 5G dalam hal throughput dan latensi data.
Fettweis juga memaparkan hasil pengujian selama pidatonya, yang menunjukkan bahwa kecepatan transmisi gelombang terahertz adalah 1 terabyte per detik (TB/s) dalam jarak 20 meter. Meskipun kinerja ini tidak terlalu luar biasa, Ted Rappaport tetap yakin bahwa gelombang terahertz adalah fondasi untuk 6G dan bahkan 7G di masa mendatang.
Sebagai pelopor dalam bidang penelitian gelombang milimeter, Rappaport telah membuktikan peran gelombang milimeter dalam jaringan 5G. Ia mengakui bahwa berkat frekuensi gelombang terahertz dan peningkatan teknologi seluler saat ini, orang-orang akan segera melihat telepon pintar dengan kemampuan komputasi yang mirip dengan otak manusia dalam waktu dekat.
Tentu saja, sampai batas tertentu, semua ini sangat spekulatif. Namun, jika tren pengembangan berlanjut seperti saat ini, kita dapat melihat operator seluler menerapkan gelombang terahertz pada teknologi komunikasi dalam dekade berikutnya.
Concept Microwave adalah produsen profesional komponen RF 5G di Tiongkok, termasuk filter lowpass RF, filter highpass, filter bandpass, filter notch/filter band stop, duplexer, pembagi daya, dan directional coupler. Semuanya dapat disesuaikan menurut kebutuhan Anda.
Selamat datang di situs web kami :www.konsep-mw.comatau kirimkan email kepada kami di:sales@concept-mw.com
Waktu posting: 25-Nov-2024